Minggu, 04 Januari 2015

Menetaskan Telur Ayam Dengan Mesin Penetas

MENETASKAN TELUR AYAM — Kegiatan yang satu ini bisa menjadi pekerjaan yang menyenangkan bagi penggemar ayam pelung. Apalagi jika ayam pelung yang kita pelihara adalah pelung dengan kualitas bagus. Menyilangkan dengan ayam pelung yang satu dengan yang lain dan melihat hasilnya membutuhkan kesabaran namun juga mengasyikkan. Menetaskan telur ayam dengan cara alami yang dierami oleh induknya memang lebih menjamin daya tetasnya, namun rasanya sayang jika babon ayam pelung yang bagus harus mengerami telur, lebih baik difokuskan untuk berproduksi, pekerjaan mengerami diserahkan pada ayam lain atau mesin tetas telur, jadi lebih ekonomis, he..he..he.

Banyak peternak ayam hias termasuk ayam pelung ,memanfaatkan ayam kampung biasa atau entok untuk mengerami telurnya, dengan harapan indukan pelung bisa cepat bertelur kembali. Namun ini membutuhkan biaya untuk memberi makan si ayam-ayam pengeram tersebut, selain itu ada masalah lagi, jika waktu bertelur tidak bersamaan maka pekerjaan mengeram tidak bisa diwakilkan.
Menggunakan mesin tetas merupakan cara lain yang mungkin bisa dilakukan, keuntungannya kita bisa mengeramkan telur ayam dalam jumlah yang banyak, ratusan hingga ribuan tergantung kapasitas mesin tetas yang digunakan. Keuntungan lain, tidak terikat waktu indukan ayam mengeram, bisa dilakukan sewaktu-waktu selama telur-telur ayam siap dierami. Namun demikian menetaskan telur menggunakan mesin tetas memerlukan sedikit pengetahuan dan pengalaman, dalam melakukannya. Prosentase menetas secara teoritis juga lebih rendah dibandingkan dengan penetasan alami. Dari segi ekonomis, apalagi untuk jumlah besar cara ini lebih menguntungkan.

Persiapan Menetaskan Telur Ayam

Untuk mengoptimalkan hasil penetasan telur ayam ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan. Beberapa persiapan penatasan telur ayam meliputi beberapa hal antara lain :
  • Persiapan Tempat, Tempat untuk penetasan diupayakan cukup luas dengan tidak terkena panas matahari secara langsung dan tidak terkena angin yang dapat menyebabkan perubahan suhu secara mencolok. Selain itu diupayakan lingkungan tempat penetasan memiliki sanitasi yang bagus dan tidak mengandung bibit-bibit penyakit. Sanitasi yang buruk akan mempengaruhi prosentase penetasan.
  • Persiapan Mesin Penetas, Pilihlah mesin penetas telur yang baik dan sesuai dengan kebutuhan. Mesin tetas yang baik adalah yang memiliki prosentase penetasan yang tinggi, walaupun prosentase penetasan yang tinggi tidak hanya dipengaruhi oleh mesin penetas saja, tetapi juga oleh bibit yang baik, pemeliharaan dan lain-lain. Mesin penetas telur juga harus disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhan penetasan telur hanya 100 butir per periode, tidak efektif kalau kita gunakan mesin penetas berkapasitas 500 butir.
    Periksa dengan seksama kelengkapan mesin tetas dan pastikan dapat beroperasi dengan baik dengan suhu dan kelembaban yang tepat sebelum telur dimasukkan. Suhu ideal ruang mesin tetas pada kisaran 37-38 derajat Celcius, meski telur dapat menetas pada suhu antara 36 sampai dengan 40 derajat celsius.
  • Persiapan Telur dan indukan, Carilah indukan yang memiliki umur yang cukup, tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda, selain itu diupayakan telur tidak disimpan terlalu lama. Semakin lama telur disimpan sebelum dieramkan akan menurun daya tetasnya. Diupayakan telur tidak disimpan lebih dari satu minggu sebelum ditetaskan.

    Langkah Menetaskan Telur Ayam

    Proses penetasan telur ayam tidak jauh berdeda dengan penetasan telur itik, hanya pada penetasan telur ayam tidak perlu melakukan penyemprotan dengan air hangat untuk menambah kelembaban ruang mesin tetas.
    1. Pemasukan Telur
    Pemasukan Telur ke dalam mesin tetas setelah dipastikan mesin tetas benar-benar siap untuk dipergunakan, parameter kesiapan mesin tetas adalah suhu sudah sesuai dengan standard, kelembapan udara cukup ideal, tidak ada lubang yang akan mengurangi performa mesin tetas Sebelumnya mesin tetas telah disemprot dengan disinfectant terlebih dahulu.
    Bersihkan telur-telur ayam dari berbagai macam kotoran dan bakteri. Telur yang bersih menghindarkan embrio mati karena bakteri dan mudah untuk diamati perkembangannya. Pengamatan embrio dapat dilakukan dengan teropong lampu pijar, pada usia 4 hari embrio yang berkembang akan nampak seperti akar-akar pohon berwarna merah, sedang embrio yang tidak berkembang atau telur tidak mengandung bibit ayam akan tampak bening. Selama 3 hari pertama telur didiamkan dalam mesin tetas dan tidak usah dibuka dan tidak dilakukan pembalikan telur. Cukup diamati suhu di dalam ruangan, jika suhu sudah konstan di nilai ideal biarkan saja, jika tidak perlu disesuaikan.
    2. Pengeraman Telur
    Setelah 3 hari sudah bisa dilihat telur-telur yang memiliki benih atau tidak. Telur yang tidak memiliki benih ayam perlu disortir karena tidak akan menetas, telur ini masih bisa untuk dikonsumsi dan masih bisa dijual atau dijadikan makanan. Memasuki hari keempat sampai hari ke 18 , telur ayam sudah harus kita bolak-balik sehari 2 sampai 4 kali,bahkan 6 kali, frekuansi pemutaran telur akan berpengaruh pada daya tetas telur. Semakin sering akan semakin baik. Pada hari keempat tersebut telur perlu diangin-anginkan dengan cara membuka tutup mesin penetas selama kurang lebih 10 sampai dengan 15 menit.
    Proses mengangin-anginkan telur ini perlu dilakukan seriap 3 sampai 4 hari sekali sampai hari ke 18. Dalam masa pengeraman ini yang perlu diperhatikan selain suhu dijaga supaya tetap konstan adalah kelembapan udara. Jika kelembapan dirasa kurang bisa ditambahkan dengan menyemprotkan air hangat ke telur-telur. Pada Penetasan telur ayam hal ini jarang perlu dilakukan.
    3. Masa Telur Ayam Menetas
    Pada hari ke 18 telur sudah tidak perlu lagi dibolak-balik, diamkan dalam mesin tetas, mesin tetas ditutup dan cukup dikontrol parameter suhu ruangan dan kelembabannya. Setelah hari ke 21 telur ayam sudah menetas, bahkan di hari ke 20 kemungkinan sudah ada yang menetas. Segera pindahkan anakan ayam yang menetas ke ruangan lain agar tidak mengganggu telur yang belum menetas.
    Yang perlu diperhatikan anak ayam dipindahkan pada ruangan yang memiliki suhu hampir sama dengan suhu di dalam ruang penetas, seiring dengan bertabhnya usia suhu perlahan-lahan diturunkan. Anak ayam yang baru menetas masih menggunakan energi dari makanan cadangan dari telur, sedikit demi sedikit dilatih makan dengan menaburkan makanan di bulu-bulunya. Setelah cukup kuat anakan ayam siap dijual atau dipelihara.

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com